Konflik Sosial Dalam Prose ganti Rugi Lahan dan Bangunan Korban Lumpur Lapindo

& Free Shipping

Ukuran Buku: 14×21 cm;
Jumlah Halaman: xxxix+357 hlm;
ISBN: 978-602-8129-97-8
Tahun Terbit: 2012

Category:

Description

Nama Penulis
Rusdi
Deskripsi Buku
Pembangunan seringkali tidak sejalan dengan tujuan idealnya, yaitu kemajuan dan kesejahteraan. Kasus lumpur panas Lapindo adalah salah satu potret bagaimana praktik pembangunan seringkali menemui kebuntuannya sendiri akibat kebijakan pembangunan yang hiperpragmatis dengan hanya mempertimbangkan keuntungan ekonomi semata tanpa muatan etika. Ironi pembangunan akibat eksploitasi sumber daya alam, adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kasus lumpur panas Lapindo yang sejak tahun 2006 hingga saat ini belum terselesaikan dengan tuntas. Padahal, mereka yang menjadi korban lumpur Lapindo, sampai saat ini banyak yang merasa hampir putus asa dan frustasi karena menghadapi ketidakpastian dan ketidakadilan dalam proses ganti rugi lahan/tanah dan bangunan di tengah kehilangan kekayaan, mata pencaharian dan fasilitas sosial mereka. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya gejolak sosial, bahkan konflik sosial baik secara vertikal dan horizontal di kalangan korban lumpur Lapindo. Buku ini hadir untuk mengangkat pentingnya penanganan konflik sosial secara lebih serius serta lebih berpihak kepada masyarakat luas dibandingkan pada korporasi yang mengutamakan kekuatan modal.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Konflik Sosial Dalam Prose ganti Rugi Lahan dan Bangunan Korban Lumpur Lapindo”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *